Implementasi Intrusion Prevention System (IPS) pada Jaringan Lokal dengan Snort dan IPTables

Manajemen Jaringan,Teknologi

Pendahuluan

Keamanan jaringan komputer merupakan bagian penting dalam sistem informasi untuk menjaga validitas dan integritas data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya. Sistem deteksi penyusupan jaringan yang ada saat ini umumnya mampu mendeteksi berbagai serangan tetapi tidak dapat mengambil tindakan lebih lanjut. Dalam era digital yang semakin berkembang, kebutuhan akan keamanan jaringan juga meningkat seiring dengan munculnya berbagai teknik hacking dan cracking yang semakin canggih.

Server sebagai pusat penyedia layanan dan pengolahan data dalam suatu jaringan sangat bergantung pada pertukaran paket data dari client. Oleh karena itu, administrator jaringan harus memastikan kinerja server tetap optimal dengan melakukan monitoring dan implementasi sistem keamanan yang efektif. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan keamanan server adalah penerapan Intrusion Prevention System (IPS) menggunakan Snort dan IPTables.

Implementasi Intrusion Prevention System (IPS)

Manajemen Jaringan,Teknologi


Penelitian ini mengimplementasikan IPS menggunakan Snort dan IPTables pada jaringan lokal untuk mencegah berbagai serangan. Berikut adalah tahapan implementasi:
  1. Snort sebagai Sistem Deteksi Intrusi (IDS)

    • Snort digunakan untuk mendeteksi serangan dengan menganalisis lalu lintas jaringan.
    • Snort memiliki database aturan (rules) yang memungkinkan deteksi berbagai pola serangan.
  2. IPTables sebagai Sistem Pencegahan Intrusi (IPS)

    • IPTables bertindak sebagai firewall yang memblokir serangan yang telah terdeteksi oleh Snort.
    • Perangkat ini digunakan untuk menerapkan aturan filter sehingga paket mencurigakan dapat diblokir sebelum mencapai server.
  3. Integrasi dengan Antarmuka Web

    • Implementasi sistem ini dilengkapi dengan antarmuka berbasis web untuk memudahkan administrator dalam mengelola keamanan jaringan.
  4. Notifikasi Serangan melalui Email

    • Sistem ini mengirimkan notifikasi melalui email kepada administrator ketika terjadi serangan, sehingga memungkinkan tindakan cepat meskipun administrator tidak berada di depan server.

Hasil Implementasi dan Evaluasi

Dari implementasi yang dilakukan, beberapa hasil dan kesimpulan dapat diperoleh:

  1. Pencegahan Penyusupan dengan IPS

    • Serangan atau penyusupan dapat dicegah dengan menerapkan Intrusion Prevention System (IPS) yang berbasis Snort dan IPTables.
  2. Deteksi Serangan Berdasarkan Rules IPS

    • Keberhasilan deteksi serangan tergantung pada pola serangan yang telah didefinisikan dalam rules IPS.
    • Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan rules secara berkala untuk meningkatkan efektivitas deteksi.
  3. Pencegahan Serangan Bruteforce

    • Serangan yang dilakukan dengan software Brutus dalam bentuk bruteforce attack telah berhasil dicegah secara maksimal oleh IPS.
  4. Deteksi Serangan Port Scanning

    • Serangan port scanning menggunakan Nmap pada Windows 7 masih belum bisa dicegah secara maksimal.
    • IPS membutuhkan beberapa kali serangan dari IP yang sama sebelum dapat mendeteksi dan memblokirnya.
  5. Efektivitas Log Mikrotik dalam Deteksi Serangan

    • Log Mikrotik bekerja secara maksimal dalam mencatat dan mendeteksi serangan yang terjadi, memberikan informasi detail bagi administrator jaringan.

Kesimpulan

Penerapan Intrusion Prevention System (IPS) menggunakan Snort dan IPTables terbukti efektif dalam mendeteksi dan mencegah serangan siber pada jaringan lokal. Meskipun sistem ini telah mampu menangani serangan seperti bruteforce, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan deteksi terhadap serangan port scanning. Penggunaan log Mikrotik juga memberikan keuntungan dalam memonitoring keamanan jaringan, sehingga administrator dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk meningkatkan keamanan sistem secara keseluruhan.

Komentar